Seperti yang telah
kita bahas pada artikel sebelumnya, minyak atsiri memiliki beragam manfaat bagi
kesehatan. Kandungan senyawa yang ada didalam minyak atsiri diketahui dapat
melegakan saluran pernapasan, meredakan batuk, hingga mencegah gigitan
serangga. Tetapi, tahukah anda bagaimana cara memperoleh minyak atsiri? Minyak
atsiri tidak bisa diperoleh begitu saja dan harus melalui beragam proses.
Proses untuk memperoleh minyak atsiri disebut dengan destilasi atau
penyulingan. Proses destilasi atau penyulingan ini pun memiliki banyak jenis
yang tentunya dapat berpengaruh pada kualitas minyak atsiri tersebut. Minyak
atsiri merupakan minyak yang dihasilkan oleh tanaman dan memiliki sifat mudah
menguap pada suhu kamar serta memiliki rasa getir dan bau wangi sesuai dengan
tanaman penghasilnya.
Minyak atsiri umumnya
hanya dapat larut dengan pelarut organik dan tidak dapat larut didalam air.
Minyak atsiri memiliki beragam manfaat bagi kesehatan, diantaranya :
- Sebagai
aroma terapi
- Sebagai
bahan antiseptic
- Sebagai obat gosok
Bagian tanaman yang
bisa dambil minyak atsirinya adalah daun, bunga, biji, akar, dan kulit. Untuk
mengambil minyak atsiri dari bagian - bagian tanaman tersebut, dapat dilakukan
dengan beberapa macam metode, seperti penyulingan atau destilasi, ekstraksi
dengan pelarut penguap, ekstraksi dengan lemak panas, ekstraksi dengan lemak
dingin, dan pengepresan. Pada kesempatan kali ini, kita hanya akan membahas
mengenai cara mengambil minyak atsiri dengan proses destilasi. Destilasi
merupakan salah satu metode fisika - kimia yang digunakan untuk mengambil minyak
atsiri. Prinsip proses destilasi adalah memisahkan komponen - komponen suatu
campuran ayng terdiri atas dua cairan atau lebih berdasarkan tekanan uap atau
perbedaan titik didih pada berbagai komponen tersebut.
Untuk mendapatkan
minyak atsiri, anda harus melakukan proses destilasi. Salah satu jenis
destilasi yang sering digunakan adalah hidrodestilasi.
Berikut ini merupakan
penjelasan tentang proses hidrodestilasi :
Hidrodestilasi
merupakan proses penyulingan suatu campuran ayng berwujud cairan dan tidak
saling bercampur sehingga membentuk dua fasa atau dua lapisan yang berbeda
jenis. Proses ini membutuhkan bantuan air atau uap air. Berdasarkan cara
penanganan bahan yang diproses, hidrodestilasi memiliki 3 jenis metode, yaitu :
- Destilasi air (perebusan). Dalam proses destilasi air atau
perebusan, bahan yang akan disuling direbus terlebih dahulu didalam air
mendidih. Dalam proses perebusan ini, minyak atsiri akan menguap bersama dengan
uap air. Untuk mengumpulkannya, dibutuhkan alat yang disebut kondesor. Kondesor
merupakan alat yang berfungsi untuk mengembunkan uap air dan uap minyak atsiri
untuk selanjutnya ditampung dalam suatu wadah dan dipisahkan antara minyak
dengan air. Bahan yang biasanya diproses dengan metode perebusan adalah bunga
mawar dan kulit jeruk.
- Destilasi uap dan air (pengukusan). Metode ini disebut juga sebagai
pengukusan karena menempatkan bahan tanaman ayng akan disuling dalam wadah yang
konstruksinya mirip dengan dandang atau pengukus. Untuk menjalankan prosesnya,
anda harus mendidihkan air terlebih dahulu dengan alat pengukus tadi. Lalu,
minyak atsiri akan ikut bersama aliran uap yang dialirkan menuju kondesor atau
pengembun. Minyak atsiri yang dihasilkan melalui metode ini memiliki mutu yang
tinggi. Namun, prosesnya harus selalu dikontrol supaya temperaturnya hanya cukup
untuk memaksa bahan melepaskan minyak atsiri bukan membakar bahan.
- Destilasi uap langsung. Prinsi kerja metode ini adalah bahan - bahan dialiri dengan uap dari suatu pembangkit uap. Alat yang digunakan disebut dengan alat suling uap langsung. Uap yang dihasilkan memiliki tekanan yang lebih besar dari atmosfer sehingga uap yang dihasilkan nantinya akan dialirkan kedalam alat penyulingan sehingga minyak atsiri akan terbawa oleh aliran uap air dan akan didalirkan menuju kondesor untuk diembunkan.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: